Kamis, 17 Desember 2009

Shalat

Oleh: Abu Abdillah Syahrul Fatwa Bin Luqman

Alloh telah mewajibkan kepada seluruh ummat Islam shalat lima waktu dalam sehari semalam. Setiap muslim pasti mengetahui dan mengakui kewajiban ini. Karena shalat adalah rukun Islam kedua dan tiangnya agama. Agama Islam seseorang tak akan tegak kecuali dengan shalat. Jika demikian masalahnya, mengapa masih banyak diantara orang-orang yang mengaku Islam menyepelekan bahkan meninggalkan shalat!!?. Lewat lembaran ini kami ingin membangkitkan gairah kaum muslimin untuk kembali mengerjakan dan memperhatikan shalat mereka. Bittaufiq.

Urgensi Shalat Dalam Islam
Shalat mempunyai kedudukan yang tinggi dalam agama Islam. Tidak ada satu ibadahpun yang bisa menandinginya. Hal tersebut karena shalat adalah;
1.Tiangnya agama, tidak akan tegak agama Islam kecuali dengan shalat. Rasulullah bersabda;
رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ
Pokok segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah jihad. (HR.Tirmidzi: 2616, Ibnu Majah: 3973, Ahmad 7/231 dll. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam as-Shohihah no.1122).

2.Kewajiban yang abadi, tidak gugur selama akal masih ada dan walaupun dalam keadaan mencekam. Alloh berfirman;

Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'. jika kamu dalam Keadaan takut (bahaya), Maka Shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. kemudian apabila kamu telah aman, Maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (QS.al-Baqoroh: 238-239).

3.Ibadah yang pertama kali akan ditanyakan kepada seorang hamba. Rasulullah bersabda;
أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ اْلعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلاَةُ فَإِنْ صَلُحَتْ صَلُحَ لَهُ سَائِرُ عَمَلِهِ وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ
Pertama kali yang akan dihisab pada hari kiamat dari seorang hamba adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka baik pula seluruh amalannya, jika jelek maka jelek pula seluruh amalannya. (HR.Thobaroni dalam al-Aushat 1/409. Syaikh al-Albani berkata dalam as-Shohihah 3/346: Walhasil, hadits ini shohih dengan terkumpulnya jalan yang sangat banyak).

4.Akhir perkara yang akan hilang dari agama Islam. Apabila shalat telah hilang maka hilang pula agama Islam. Rasulullah bersabda;
لَيُنْقَضَنَّ عُرَى الإِسْلاَمِ عُرْوَةً عُرْوَةً فَكُلَّمَا انْتَقَضَتْ عُرْوَةٌ تَشَبَّثَ النَّاسُ بِالَّتِى تَلِيهَا وَأَوَّلُهُنَّ نَقْضاً الْحُكْمُ وَآخِرُهُنَّ الصَّلاَةُ
Akan terlepas tali Islam seutas demi seutas. Acapkali satu tali Islam terlepas, maka manusia akan berpegang dengan tali berikutnya. Yang pertama kali akan terlepas dari Islam ini adalah hukum dan yang terakhir adalah shalat. (HR.Ahmad 5/251. Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih at-Targhib 1/229).

5.Wasiat terakhir dari nabi yang beliau sampaikan kepada ummatnya sebelum wafat. Ali bin Abi Tholib berkata:
كَانَ آخِرُ كَلاَمِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الصَّلاَةَ الصَّلاَةَ اتَّقُوا اللَّهَ فِيمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُم ْ
Adalah ucapan terakhir yang disampaikan nabi; shalat..shalat.. dan takutlah kepada Alloh dari budak-budak yang kalian miliki. (HR.Ahmad 6/290. Dishahihkan oleh al-Albani dalam al-Irwaa 7/238).

Hukumnya
Tidak ada keraguan bahwa shalat hukumnya wajib. Berdasarkan nash al-Qur’an, Hadits dan kesepakatan ulama. Kewajiban ini bagi seluruh kaum muslimin yang telah akil baligh, kecuali wanita yang sedang haidh dan nifas. Alloh berfirman:

Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS.an-Nisaa: 103).
Adapun dalil dari Hadits nabi, diantaranya hadits Muadz bin Jabal tatkala Rasulullah mengutusnya pergi ke Yaman beliau bersabda;
فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللَّهَ قَدِ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِى كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ
Ajarkanlah mereka bahwa Alloh telah mewajibkan shalat lima waktu setiap hari dan malam. (HR.Bukhari: 1395, Muslim: 29).
Dan ummat inipun telah sepakat akan kewajiban shalat lima waktu dalam sehari semalam.
Barangsiapa yang mengingkari kewajiban shalat ini, maka dia telah keluar dari agama Islam alias kafir tanpa ada keraguan, karena dia telah mendustakan Alloh dan Rasulnya.
Imam Qodhi Iyadh berkata: “Demikian pula kita dapat memastikan kekafiran orang yang mendustakan dan mengingkari pondasi dari pondasi-pondasi agama, dan apa yang telah diketahui dengan yakin melalui dalil yang mutawatir berupa perbuatan rasul atau adanya ijma, seperti orang yang mengingkari kewajiban shalat, atau mengingkari jumlah rakaat dan sujudnya”.

Hikmah Dan Rahasia Shalat
Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Shalat itu diwajibkan dalam bentuk yang paling sempurna dan paling bagus sehingga menjadi perantara seorang hamba kepada Robbnya. Di dalam shalat terkandung pengagungan kepada Alloh dengan seluruh anggota badan. Ucapan lisan, perbuatan kedua tangan dan kaki, kepala dan indera peraba dan seluruh bagian badan. Semuanya mengambil hikmah dalam ibadah yang agung ini. Di dalam shalat juga ada tahmid, tasbih dan takbir, persaksian yang benar dan berdiri di hadapan sang pencipta dengan status hamba yang rendah dan tunduk. Ketundukan ini dapat terlihat dengan ucapan orang yang shalat, punggung yang membungkuk sebagai tanda kerendahan dan khusyu kepada Alloh. Kemudian bangkit dari ruku’ sebagai persiapan untuk lebih tunduk lagi pada posisi berikutnya yaitu sujud. Maka dalam sujud dia meletakkan bagian tubuhnya yang mulia yaitu wajah diatas tanah, ini sebagai bentuk ketundukan dan perendahan kepada Alloh”.

Keutamaan Dan Manfaat Mengerjakan Shalat
1.Mencegah perbuatan keji dan mungkar
Alloh berfirman:

Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. (QS.al-Ankabuut: 45).
Ibnu Abbas berkata: “Barangsiapa yang shalatnya tidak dapat memerintahkan yang ma’ruf dan tidak bisa mencegah dari yang mungkar, maka tidaklah shalat melainkan menjadikan bertambah jauh kepada alloh”.
Imam Ibnu Katsir mengomentari ayat diatas: “Yaitu bahwa shalat terkandung dua perkara; meninggalkan perbuatan keji dan mungkar. Sesungguhnya menekuni shalat akan membawa untuk meninggalkan perbuatan tersebut”.

2.Penghapus dosa dan kesalahan
Rasulullah bersabda;
مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ كَمَثَلِ نَهَرٍ جَارٍ غَمْرٍ عَلَى بَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ
Permisalan shalat lima waktu ibaratnya bagaikan sebuah sungai mengalir yang banyak airnya, berada di depan pintu salah seorang diatara kalian, dia akan mandi di dalamnya sebanyak lima kali dalam sehari. (HR.Muslim: 668).

3.Cahaya di Dunia Dan Akherat
Rasulullah bersabda;
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوراً وَبُرْهَاناً وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَىِّ بْنِ خَلَفٍ
Barangsiapa yang menjaga shalat, maka baginya cahaya, dalil dan keselamatan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang tidak menjaganya, maka dia tidak memiliki cahaya, dalil dan keselamatan. Dia pada hari kiamat akan berkumpul bersama Qorun, Fir’aun, Haman dan Ubay bin Kholaf. (HR.Ahmad 2/169, Darimi 2/301, Imam al-Mundzri berkata: Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang bagus”. Targhib wa Tarhib 1/440).

4.Pahala Dan Meninggikan Derajat
Rasulullah bersabda;
مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِىَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً
Barangsiapa yang bersuci dari rumahnya kemudian berangkat ke rumah Alloh untuk menunaikan kewajiban yang Alloh wajibkan, maka kedua langkah kakinya; satu langkah menghapus kesalahan dan yang lainnya meninggikan derajat. (HR.Muslim: 666).
Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Sesungguhnya shalat itu bisa menghapus kejelekan bagi orang yang menunaikan hak-hak shalat, dia menyempurnakan kekhusyuan shalat. Dia berdiri di hadapan Alloh dengan hati yang hadir dan berfikir. Orang yang semacam ini jika selesai shalat akan mejumpai keringanan dalam shalat, menjumpai semangat dan kelapangan hati setelah shalat.

5.Solusi dari berbagai permasalahan
Permasalahan dunia yang sulit akan terasa ringan jika kita mengerjakan shalat. Karena shalat adalah penghibur dan penyejuk hati. Rasululloh bersabda;
يَا بِلاَلُ أَقِمِ الصَّلاَةَ أَرِحْنَا بِهَا
Bangkitlah hai bilal, hiburlah kami dengan shalat. (HR.Abu Dawud: 4986, Ahmad 5/371. Dishohihkan oleh al-Albani dalam al-Misykah: 1253).
Bahkan Nabi setiap kali dirundung masalah, beliau melaksanakan shalat. Sahabat mulia Hudzaifah berkata:
انَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ صَلَّى
Adalah nabi apabila dirundung masalah beliau mengerjakan shalat. (HR.Abu Dawud: 1319, Ahmad 5/388. Hadits ini dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albani dalam Shohih Abu Dawud: 1319).
Hal itu tiada lain karena shalat adalah komunikasi antara hamba dengan Robbnya. Berdiri di hadapan Alloh dengan shalat memiliki pengaruh kuat dalam meperbaiki jiwa orang yang shalat bahkan seluruh manusia. Karena shalat adalah penyejuk mata. Rasululloh bersabda;
جُعِلَ قُرَّةُ عَيْنِيْ فِيْ الصَّلاَةِ
Telah dijadikan kesejukan mataku di dalam shalat. (HR.Nasai: 3949, Ahmad: 4/330, Hakim 2/160. Dihasankan oleh Ibnu Hajar dalam at-Talkhis 3/133. Lihat takhrij lengkapnya dalam as-Shohihah: 1809, oleh al-Albani).
Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Ketahuilah, tidak ada keraguan bahwa shalat adalah penyejuk mata orang-orang yang tercinta, kelezatan jiwa-jiwa orang yang bertauhid, tamannya orang-orang yang beribadah, kelezatan hati orang yang khusyu. Dia adalah rahmat Alloh yang dihadiahkan kepada hambanya yang beriman”.

6.Sehat dengan shalat
Ini termasuk manfaat shalat yang tersembunyi. Karena di dalam shalat terdapat olahraga yang bermanfaat bagi badan, menguatkan anggota bagian tubuh, hal itu dilihat dari dua sisi ;
Pertama: Apa yang ada di dalam shalat dan sarana menuju shalat, dari mulai berjalan dan pergi menuju shalat, saat pulangnya kembali, gerakan bangun, duduk, ruku’ dan sujud yang berulang-ulang, demikian pula berwudhu yang berulang-ulang, semua pergerakan ini manfaatnya dapat dirasakan, terbukti dan tidak ada perdebatan kecuali orang yang jahil.
Kedua: Bahwa inti shalat dan maksud yang paling besar adalah menghadirkan hati, bermunajat kepada Alloh, tunduk dan berdoa kepadanya. Dan hal itu tanpa ada keraguan menyebabkan hati bersinar, melapangkan dada dan membuat jiwa bertambah senang dan lapang. Dan telah diketahui oleh seluruh dokter bahwa usaha untuk menyenangkan hati, membuat jiwa senang adalah termasuk cara jitu untuk meraih kesehatan yang dapat mencegah penyakit, meringankan beban penyakit yang dirasa. Hal ini terbukti dan mujarab, terutama shalat malam. Rasululloh bersabda;
فَإِنِ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ ، فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ ، فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقَدُهُ كُلُّهَا ، فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ ، وَإِلاَّ أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ
Apabila seorang hamba bangun malam, kemudian dzikir kepada Alloh, terlepaslah satu ikatan. Apabila dia berwudhu terlepaslah satu ikatan lagi, jika dia shalat maka akan terlepas seluruh ikatan. Maka pagi harinya jiwanya akan semangat dan bagus, jika tidak bangun, jadilah jiwanya jelek dan malas. (HR.Bukhari: 1142, Muslim: 776).

Ancaman Bagi Yang Meninggalkan Shalat
Kaum muslimin tidak berselisih bahwa meninggalkan shalat fardhu secara sengaja merupakan dosa yang paling besar. Dosanya di sisi Alloh lebih besar daripada dosa membunuh jiwa atau merampas harta. Lebih besar daripada dosa zina, mencuri atau minum khomer. Orang yang meninggalkan shalat terancam siksa Alloh dan murkaNya, menderita di dunia dan akherat.
Sungguh sangat banyak dalil-dalil yang menegaskan ancaman yang sangat keras bagi orang yang meninggalkan shalat. Diantaranya;
1.Al-Qur’an
Alloh berfirman;

Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan. (QS.Maryam: 59).
Perhatikanlah ayat ini, Alloh memberi ancaman berupa kesesatan bagi yang menyia-nyiakan shalat!.
Alloh berfirman pula;

Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, Maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui. (QS.at-Taubah: 11).
Dalam ayat ini Alloh mengaitkan persaudaraan agama antar kaum muslimin dengan mengerjakan shalat!!.
Kemudian Alloh mengisahkan tentang penduduk neraka dalam firmanNya;

Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?. Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak Termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat. (QS.al-Muddatsir: 42-43).
Sungguh ayat semacam ini sangat tegas memberi ancaman bagi yang meninggalkan shalat!.
2.al-Hadits
Jabir Abdullah berkata: Aku Mendengar Rasulullah bersabda;
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلاَةِ
Perbedaan antara seseorang dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat. (HR.Muslim: 76).
Abdullah bin Syaqiq berkata: “Adalah para sahabat Rasulullah tidak memandang sesuatu dari amalan yang bila ditinggalkan menyebabkan kafir selain shalat”. (HR.Tirmidzi: 2622).
Umar bin Khottob berkata: “Sesungguhnya perkara terpenting dalam agama kalian adalah shalat. Barangsiapa yang menjaga shalat, sungguh dia telah menjaga agamanya. Barangsiapa yang menyia-nyiakan shalat, sungguh dia akan lebih mudah menyia-nyiakan perkara yang lain. Tidak ada bagian dalam agama Islam bagi yang meninggalkan shalat”.
Imam Ahmad berkata: “Shalat kita adalah akhir agama kita, dia adalah perkara yang pertama kali akan ditanyakan kepada kita pada hari kiamat. Maka tidak ada lagi Islam dan agama bila shalatnya hilang”.

Maka wahai saudaraku yang meninggalkan shalat, berhentilah sejak sekarang untuk menyepelekan shalat, bangkitlah dari tidurmu, karena perkara meninggalkan shalat bukan perkara yang ringan, bisa membawa seseorang kepada kekafiran!! Allohul Musta’an

Jagalah Shalat Anda
Alloh memerintahkan seluruh hamba yang beriman untuk menjaga shalat-shalat mereka. FirmanNya;

Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'. (QS.al-Baqoroh: 238).

Termasuk bentuk menjaga shalat adalah dengan memperhatikan waktu shalat, batasannya dan selalu koreksi terhadap rukun, kewajiban serta selalu semangat untuk menunaikan dengan optimal. Mengerjakan tepat pada waktunya, segera menunaikan dan merasa sedih jika ada bagian hak shalat yang tertinggal, dia memahami andaikan shalat berjama’ahnya ditinggal, maka hilanglah bagiannya dua puluh lipat shalat.
Sungguh kaum muslimin sejak zaman sahabat sangat perhatian terhadap shalat, mereka selalu menjaga shalat dengan perhatian khusus, teladan mereka adalah Rasulullah. Aisyah berkata:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يُحَدِّثُنَا وَنُحَدِّثُهُ, فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ فَكَأَنَّهُ لَمْ يَعْرِفْنَا وَلَمْ نَعْرِفْهُ
Adalah Rasulullah mengajak kami berbicara dan kami berbicara kepadanya. Apabila telah hadir waktu shalat, seolah-olah beliau tidak mengenal kami dan kami tidak mengenal beliau.
Demikian pula generasi setelah para sahabat, mereka salafus sholih berjalan di atas manhaj nabawi dengan selalu perhatian menjaga shalat, diantara contohnya;
1.Sa’id bin Musayyib karena semangatnya untuk shalat beliau selalu menjaga diri untuk berada di masjid sebelum adzan berkumandang, hal itu berlangsung selama empat puluh tahun!!. Bard Maula Said bin Musayyib berkata: “Tidaklah adzan shalat berkumandang sejak empat puluh tahun melainkan Said sudah berada di dalam masjid”.
2.Sufyan bin Uyainah berkata: “Janganlah engkau seperti hamba yang jelek, engkau tidak datang kecuali hingga dipanggil, datangilah shalat sebelum adzan”.
3.Al-kisah Amir bin Abdulloh sedang sakit sementara rumahnya dekat masjid, ketika adzan berkumandang dia berkata; “Ambillah tanganku bawa ke masjid, dikatakan padanya: engkau ini sedang sakit! Amir bin Abdulloh berkata: Aku mendengar panggilan Alloh kemudian aku tidak menjawabnya?!. Mereka akhirnya membawanya ke masjid, kemudian beliau shalat maghrib dan mendapati satu rakaat bersama imam kemudian meninggal dunia”.
Allohu Akbar! begitu indah perikehidupan mereka!, sampai dalam keaadaan sakit sekalipun mereka tetap perhatian terhadap shalat, lalu bagaimana dengan keadan orang-orang sekarang yang sangat malas mengerjakan shalat padahal mereka dalam keadaan sehat tanpa sakit sekalipun!!. Kemudian yang menyedihkan pula sangat banyak diantara kaum muslimin yang meninggalkan shalat karena alasan safar!! Padahal Alloh memerintahkan shalat sekalipun dalam keadaan mencekam!!. Allohul Musta’an.
Terakhir, Wahai orang yang yang meninggalkan shalat, ambillah bagian dari umurmu dengan amal sholih. Segeralah bangkit dari kelalaianmu dengan menjaga shalat. Kamu tidak mengetahui berapa lama lagi yang tersisa dari umurmu, apakah sebulan, seminggu atau bahkan sehari atau sejam?! Ingatlah selalu firman Alloh yang berbunyi;

Sesungguhnya Barangsiapa datang kepada Rabbnya dalam keadaan berdosa, Maka Sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. (QS.Thahaa: 74).
Alloh juga berfirman:

Adapun orang yang melampaui batas. Dan lebih mengutamakan kehidupan dunia. Maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya. (QS.an-Naziaat: 37-39). Allohu A’lam.

0 komentar: