Kamis, 17 Desember 2009

Tabarruj

TERNYATA TABARRUJ BUKAN DOSA BIASA
Oleh Abu Anisah bin Luqman al-Atsari

Dewasa ini, pemandangan para wanita yang pamer aurat dan bersolek ala jahiliyyah sudah terasa biasa dan lumrah. Tidak hanya di kota-kota besar namun juga sudah merebak ke pelosok pedesaan. Sebab yang paling asasi tiada lain karena semakin jauhnya mayoritas wanita muslimah dari ajaran Islam. Lewat lembaran ringkas kali ini, penulis mencoba mengulas masalah di atas dengan kaca mata syar’i. Wallohul Muwaffiq.

Definisi Tabarruj
Asal kalimat tabarruj diambil dari kata بَرَجَ yang bermakna tampak dan jelas. Sedangkan secara istilah, tabarruj adalah seorang wanita menampakkan perhiasannya atau sesuatu yang menarik dan indah pada dirinya kepada laki-laki asing yang bukan mahrom. Atau bisa juga bermakna menampakkan segala sesuatu yang bisa menggoda dan membangkitkan syahwat laki-laki sampai sekalipun dari cara berjalan, selama hal itu ditujukan bukan kepada suaminya.
Imam al-Qurthubi mengatakan: “Tabarruj adalah menyingkap dan memperlihatkan kepada mata orang lain. Ada yang berpendapat bahwa makna tabarruj dalam ayat:

Mereka dengan tidak menampakkan perhiasan. (QS.an-Nuur: 60).
Mereka adalah para wanita yang berpakaian tapi telanjang lepas dari pakaian ketakwaan. Penafsiran semacam ini adalah yang lebih benar. Maknanya cocok untuk zaman sekarang, wabil khusus bagi para pemudi-pemudi. Karena kebanyakan mereka berhias dan bersolek kemudian keluar memamerkannya kepada manusia. Wanita yang semacam ini adalah wanita yang berpakaian dengan baju, tapi telanjang dari nilai-nilai ketakwaan secara hakekat lahiriah dan batin. Yaitu tatkala mereka memperlihatkan perhiasannya dan tidak peduli orang yang melihat. Bahkan hal itu adalah tujuan dan niat mereka dari asal. Dan ini memang terbukti, andaikan wanita semacam ini punya sedikit dari rasa takwa, tentulah mereka tidak akan mengerjakan perbuatan yang semacam itu. (Tafsir al-Qurthubi 12/60).
Ada yang mengatakan pula: “Tabarruj adalah setiap perhiasan dan keindahan yang ditampakkan seorang wanita dengan tujuan agar menjadi manis di mata laki-laki asing. Sampai bajunya sekalipun yang dia pakai apabila memilih warna-warna yang mencolok, atau memilih baju yang bermodel agar dapat dinikmati oleh orang yang melihatnya, maka semua ini adalah bentuk tabarruj jahiliyyah”. (Audatul Hijab 3/125, Muhammad Ahmad Ismail Muqoddam).

Hukumnya
1.al-Qur’an melarang tabarruj
Al-Qur’an secara tegas telah menjelaskan keharaman tabarruj dalam firman Alloh yang berbunyi;

Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu. (QS.al-Ahzab: 33).
Abdullah bin Mas’ud berkata: “Sesungguhnya wanita adalah aurat. Paling dekatnya wanita kepada Alloh adalah bila ia berada di dalam rumahnya”. (Dikeluarkan oleh at-Thabarani dalam al-Kabir 9/341).
Imam al-Qurthubi mengatakan: “Makna ayat ini adalah perintah untuk tinggal dan tetap di dalam rumah. Walaupun seruan pembicaraan ini untuk para isteri nabi, namun selain mereka tetap masuk dalam kandungan ayat ini secara makna”. (Tafsir al-Qurthubi 14/179).
Syaikh Abdurrahman as-Sa'di berkata: "FirmanNya Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu yaitu menetaplah kamu di rumahmu, karena hal itu lebih selamat dan lebih menjaga diri kalian. Dan firmanNya dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu. Yaitu janganlah kalian wahai para wanita sering keluar rumah, dengan berhias dan berdandan sebagaimana kebiasaan orang jahiliyyah dahulu, yang mereka tidak punya ilmu dan agama. Semua ini demi membendung kejelekan dan sebab-sebabnya". (Taisir al-Karim ar-Rahman, Abdurrahman as-Sa'di hal.780).

2.Yang dilarang adalah tabarruj di luar rumah
Tabarruj yang dilarang adalah apabila di luar rumah. Maksudnya, apabila wanita keluar rumah dengan tabarruj, maka sungguh dia telah menerjang keharaman. Imam Qotadah ketika menafsirkan ayat dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu. Yaitu apabila mereka keluar rumah. (Ahkam al-Qur’an, 3/360, al-Jasshos).
Imam al-Qurthubi berkata: “Hendaklah para wanita tetap di rumahnya, apabila ada kebutuhan yang mendesak untuk keluar, maka hendaknya menutup aurat dengan sempurna”. (Tafsir al-Qurthubi 14/180).
Adapun bila wanita berhias di rumahnya dan tidak keluar, dia menampakkan perhiasan dan keindahan dirinya untuk suami, maka tidak mengapa, bukan termasuk larangan, bahkan bisa jadi dianjurkan. Karena yang namanya di luar rumah adalah tempat umum bagi manusia, tidak boleh menampakkan perhiasan kepada orang lain selain suaminya. (al-Mufashol Fi Ahkam al-Mar’ah 3/416, DR.Abdul Karim Zaidan).

3.Tabarruj termasuk dosa besar
Yang patut kita sebutkan pula dalam kesempatan kali ini bahwa perkara tabarruj bukan sekedar dosa biasa, bahkan dia adalah dosa besar yang pelakunya berhak mendapat murka dan laknat dari Alloh. Hal ini dilandasi hadits nabi yang berbunyi;
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا: قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ البَقَرِ يَضْرِبُوْنَ بِهَا النَّاسَ, وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٍ عَارِيَاتٍ مُمِيْلاَتٍ مَائِلاَتٍ رُؤُسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ المَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيْحَهَا, وَإِنَّ رِيْحَهَا لَيُوْجَدَ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذَا وَكَذَا
Dua kelompok penghuni neraka yang belum pernah aku lihat; sekelompok kaum yang mereka mempunyai pecut seperti buntut sapi, dengannya mereka memukul manusia. Kemudian para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berjalan dengan berlenggak-lenggok, kepala mereka bagaikan punuk onta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak pula mendapati baunya, padahal baunya surga dapat dicium dari jarak sekian dan sekian. (HR.Muslim: 2128).
Imam adz-Dzahabi mengatakan: “Termasuk perbuatan yang seorang wanita berhak mendapat laknat karenanya adalah menampakkan keindahan, emas, permata dari balik bajunya. Juga bersolek dengan memakai parfum dari minyak misk dan selainnya. Termasuk pula dalam hal ini memakai pakaian-pakaian yang dicelup dan selainnya dari perkara-perkara yang mengumbar aurat”. (al-Kabair hal.256, Tahqiq: Masyhur Hasan Salman).
Imam Ibnu hajar al-Haitami berkata: “Penyebutan perkara ini sebagai dosa besar sangat jelas sekali, karena di dalamnya ada ancaman yang sangat keras, dan saya tidak menjumpai orang yang tegas mengatakan demikian karena perkara semacam itu sudah maklum”. (az-Zawajir hal.297).

Bahaya dan Dampak Negatif Tabarruj
1.Maksiat kepada Alloh dan RasulNya
Tidak ragu lagi, wanita yang tabarruj, baik dengan pamer aurat, bersolek dan bentuk lainnya sungguh telah bermaksiat kepada Alloh dan rasul. Karena larangan-larangan dalam masalah ini sangat jelas. Sungguh sangat merugi orang bermaksiat kepada Alloh dan Rasul, karena dengan demikian berarti dia termasuk orang yang enggan masuk surga. Rasulullah bersabda;
كُلُّ أُمَّتِيْ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ إِلاَّ مَنْ أَبىَ. قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَنْ يَأْبىَ؟ قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِيْ دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِيْ فَقَدْ أَبَى
Seluruh ummatku akan masuk surga kecuali orang yang enggan. Para sahabat bertanya: siapakah orang yang tidak mau masuk surga itu wahai rasulullah? Rasulullah menjawab; barangsiapa yang taat kepadaku dia akan masuk surga. Dan barangsiapa yang memaksiatiku sungguh dia termasuk orang yang tidak mau”. (HR.Bukhari: 6851).

2.Mendapat laknat dan terancam neraka
Yang demikian itu karena tabarruj termasuk dosa besar yang pelakunya terlaknat dan berhak mendapat ancaman neraka. Silakan lihat kembali hadits yang telah kami sebutkan di muka.

3.Wanita yang paling jelek
Jangan tertipu dengan penampilan cantik ala jahiliyyah para wanita yang bertabarruj. Secara kasat mata orang-orang pengagung syahwat, mereka mungkin wanita cantik yang tiada duanya!!, akan tetapi disisi Alloh dan Rasul, wanita yang tabarruj adalah wanita yang paling jelek!!. Rasulullah bersabda;
خَيْرُ نِسَائِكُمْ الْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْمُوَاتِيَةُ الْمُوَاسِيَةُ، إِذَا اتَّقَيْنَ اللهَ، وَشَرُّ نِسَائِكُمْ الْمُتَبَرِّجَاتُ الْمُتَخَيِّلاَتُ وَهُنَّ الْمُنَافِقَاتُ, لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْهُنَّ إِلاَّ مِثْلُ الْغُرَابِ الأَعْصَمِ
Wanita yang paling baik bagi kalian adalah yang penyayang, subur dan selalu taat suami. Apabila mereka bertakwa kepada Alloh. Wanita yang paling jelek bagi kalian adalah wanita yang bertabarruj dan sombong, mereka adalah wanita yang munafik. Tidak akan masuk surga diantara mereka kecuali seperti burung gagak yang pelatuk dan kakinya berwarna merah . (HR.Baihaqi 7/82. Lihat Shohihah: 1849).

4.Perbuatan keji
Wanita adalah aurat. Harus seluruh tubuhnya tertutup dengan jilbab syar’i kecuali wajah dan telapak tangan. Tidak boleh bagi wanita mengumbar auratnya di hadapan manusia. Demikian pula tidak boleh bersolek dan berdandan ala jahiliyyah. Bila larangan ini diterjang, maka itu adalah perbuatan keji dan jelek. Alloh berfirman;

Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: "Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya." Katakanlah: "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji." Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?. (QS.al-Arof: 28).
Rasulullah bersabda:
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ بِقَوْمٍ لِيَجِدُوا رِيحَهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ
Wanita mana saja yang memakai parfum, kemudian lewat suatu kaum agar mereka mendapati wanginya, maka dia adalah seorang wanita pezina!. (HR.Abu Dawud: 4173, Tirmidzi: 2786, Ahmad 4/414, Nasai 8/153, Hakim 2/396, Ibnu Khuzaimah: 1681, Ibnu Hibban: 1474. Hadits ini dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albani dalam Jilbab al-Mar’ah al-Muslimah hal.137).
Sebab larangan hadits ini sangat jelas, karena memakai parfum dapat membangkitkan syahwat orang yang menciumnya. Sebagian ulama memasukkan pula dalam larangan ini memakai baju bagus, perhiasan yang mencolok, dan campu baur dengan kaum lelaki. (Fathul Bari 2/279).

5.Membuka tabir aslinya
Sesungguhnya sifat menutup aurat dan malu bila auratnya terlihat adalah tabiat terpuji dan sifat asli manusia. Perhatikan kisah Nabi Adam dan Hawa, tatkala Alloh berfirman;

Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Rabbnya dan sesatlah ia. (QS.Toha: 121).
Maka wanita mana saja yang sudah berani mengumbar auratnya di khalayak ramai, berarti dia telah hilang sifat keasliannya, yaitu sifat malu ketika aurat terlihat. Namun, amat disayangkan perkara ini sangat jauh sekali terlintas di benak kaum wanita, kebanyakan para wanita malah bangga bila dirinya jadi daya tarik dan tontonan mata-mata orang lain!!, bahkan yang lebih tragis lagi, rela dan senang bila dirinya jadi bahan penilaian dewan juri dalam lomba ratu kecantikan!!!. Wallohul Musta’an.

6.Pengekor iblis
Iblis adalah musuh sejati manusia. Dia akan berusaha menggelincirkan bani adam dari jalan yang lurus. Dalam masalah tabarruj, setan akan sekuat tenaga berusaha membujuk para wanita agar menanggalkan mahkota jilbabnya dan mengerjakan perbuatan keji. Alloh berfirman;

Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan. (QSal-Baqoroh: 268).

7.Pemicu kerusakan moral
Tidak kita pungkiri bahwa sedikit banyaknya kerusakan moral para pemuda dengan sering menerjang maksiat, terjadinya pelecehan, zina atau hubungan lawan jenis yang haram sebabnya adalah tabarruj para wanita. Keanggunan cara berjalan, dandan yang menor, pakaian tipis menerawang, serba ketat dan pendek adalah daya tarik yang bisa merusak jiwa orang yang melihatnya!!. Maka apakah engkau wahai saudariku muslimah menyadari hal ini? Ataukah engkau malah senang dan bangga bila dirimu dinikmati oleh orang lain hingga adzab Alloh akan turun pada waktu yang tidak bisa diprediksi?? Hanya kepada Alloh kita mengadu.

8.Tersebarnya penyakit berbahaya
Tidaklah tersebar perbuatan keji dan maksiat kecuali Alloh akan menimpakan berbagai penyakit berbahaya yang tidak pernah ada sebelumnya. Rasulullah bersabda;
لَمْ تَظْهَرِ اْلفَاحِشَةُ فِيْ قَوْمٍ قَطُّ, حَتىَّ يُعْلِنُوْا بِهَا, إِلاَّ فَشَا فِيْهِمْ الطَّعُوْنُ وَ اْلأَوْجَاعُ الَّتىِ لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِيْ أَسْلاَفِهِمِ الَّذِيْنَ مَضَوْا
Apabila perbuatan keji telah nampak pada suatu kaum hingga mereka berani melakukannya terang-terangan, melainkan akan ditimpakan kepada mereka penyakit tha’un dan berbagai penyakit yang belum ada pada umat sebelumnya. (HR.Ibnu Majah 4019, Abu Nu’aim dalam al-Hilyah 8/333. Dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam as-Shahihah no.106).
Sungguh benar hadits diatas, bermunculannya penyakit seperti AIDS, HIV, spilis, penyakit kelamin dan lain-lain yang dahulu belum pernah muncul sebabnya adalah merajalelanya maksiat dan dosa yang semakin hari makin berjibun dan menyebar!!. Camkan dan renungilah wahai saudariku dimanapun berada.

Nasehat dari hati ke hati
Saudariku wanita muslimah…, cobalah anti (anda) berkaca sejenak di depan cermin. Lihatlah wajahmu yang begitu sempurna dan cantik itu, siapakah yang menciptakan kecantikan dan kesempurnaan tersebut?? Adakah diantara manusia yang bisa menirunya? Tentu, ini adalah ciptaan Alloh. Dialah Yang Maha Kuasa untuk menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna. Alloh berfirman;

Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (QS.at-Tiin: 4).
Nikmat ini akan terasa berharga bila engkau mensyukurinya dengan selalu taat kepada Alloh dan menjauhi laranganNya. Mentaati Robb semesta alam dengan senantiasa tetap di rumah, tampil cantik untuk suami dan anak, tidak tabarruj keluar rumah hingga membuat fitnah orang yang melihat!!. Renungilah sekali lagi wahai saudariku, keindahan dirimu adalah nikmat Alloh yang harus disyukuri, berikan keindahan dan kecantikanmu kepada suamimu saja, tidak kepada yang lain. Bila engkau belum menikah, maka bersabarlah dengan tegar diatas jalan Alloh. Jagalah jilbab dan pakaianmu ketika keluar, pakailah pakaian yang menutup tubuh dengan rapat. Hindari campur baur, pakai parfum dan segala sesuatu yang bisa menimbulkan fitnah bagi laki-laki. Apabila engkau tegar dalam ketaatan, insya Alloh engkau akan mendapat suami yang sepertimu, sama-sama taat kepada Alloh. Akhirnya, berdoalah kepada Alloh dengan penuh ketundukan, sadarilah dosa selama ini yang telah diterjang. Kembalilah ke jalan Robbmu. Semoga kita semua mendapat ridho dan ampunanNya. Amiin. Allohu A’lam.

0 komentar: