Minggu, 29 November 2009

Jangan Sombong

Oleh: Abu Abdillah al-Atsari

Sombong merupakan perangai tercela secara dien, fithrah dan akal. Orang yang sombong dibenci oleh Alloh dan manusia. Tidak ada yang berhak sombong kecuali Alloh semata. Dialah Pencipta alam semesta ini. Sebaliknya, manusia adalah makhluk yang lemah, maka pantaskah makhluk yang lemah bermegah-megahan dan sombong dihadapan penguasa langit dan bumi? Melihat realita yang ada,
kenyataannya masih banyak manusia yang terbuai mimpi tidak menyadari hakekat dirinya. Dia sombong dan angkuh untuk menerima kebenaran, meremehkan manusia, memandang dirinya maha sempurna segala-galanya. Semoga pembahasan kali ini dapat menyadarkan kita semua akan tercelanya sifat sombong. Alloh Muwaffiq.

Definisi Sombong
Sombong, sebagaimana disinyalir dalam sebuah hadits, adalah:
الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَ غَمْطُ النَّاسِِ.
Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia. (HR.Muslim 91).
al-Hafizh Ibnu Rajab al-Hanbali tatkala mengomentari hadits diatas beliau berkata, “Orang yang sombong adalah orang yang memandang dirinya sempurna segala-galanya. Dia memandang rendah orang lain, meremehkan dan menganggap orang lain tidak pantas mengerjakan suatu urusan, sombong menerima kebenaran jika datang dari orang lain”. (Jami’ul Ulum wal Hikam 2/275).
Raghib al-Asfahani mengatakan, “Sombong adalah keadaan seseorang yang merasa bangga dengan dirinya sendiri. Memandang dirinya lebih besar dari yang lain. Kesombongan yang paling parah adalah sombong kepada Rabbnya dengan menolak kebenaran dan angkuh untuk tunduk kepadaNya baik berupa ketaatan maupun dalam mengesakanNya”. (Fathul Bari 10/601, lihat pula U’mdatul Qari’ 22/140).
Hukum Sombong
Tidak diragukan lagi bahwa sombong hukumnya adalah haram, termasuk dosa besar. Hal ini berdasarkan dalil-dalil sebagai berikut:
Alloh berfirman:

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS.Luqman 18).
Sahabat mulia Ibnu Abbas ketika menafsirkan firman Alloh Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia ia berkata, “Janganlah kamu sombong dan merendahkan manusia, hingga kamu memalingkan wajahmu ketika mereka berbicara kepadamu. (Tafsir at-Thabari 21/74).
Imam Ibnu Katsir mengatakan, “Firman Alloh Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh, maksudnya janganlah kamu menjadi orang yang sombong, keras kepala lagi berbuat semena-mena, jangan kamu lakukan itu semua yang menyebabkan Alloh akan murka kepadamu. (Tafsir al-Qur’an al-Azhim 3/417).
Demikianlah larangan Alloh yang sangat tegas mencela sifat sombong. Ayat-ayat dan hadits Rasulullah dalam masalah ini sangat banyak sekali, sebagaimana pembaca akan mengetahuinya sebentar lagi-insya Alloh-. Cukuplah penulis tampilkan sebuah hadits sebagai penguat akan keharaman sifat sombong.
Rasulullah bersabda,
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِيْ قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sifat sombong walaupun seberat biji sawi. (HR.Muslim 91).
Imam Nawawi berkata, “Hadits ini berisi larangan dari sifat sombong, yaitu menyombongkan diri kepada manusia, merendahkan mereka serta menolak kebenaran. (Syarah Shahih Muslim 2/269).
Celaan Terhadap Orang Yang Sombong
Ketahuilah wahai saudaraku -semoga Alloh memberikan taufiq kepadamu- ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah sangat banyak sekali yang mencela dan memberikan peringatan keras terhadap sifat sombong, berikut penulis nukilkan sebagiannya agar menjadi pelajaran bagi kita semua dan peringatan bagi orang-orang yang sombong dan angkuh.
1.Melanggar perintah Alloh
Orang yang sombong telah menerjang larangan Alloh dan rasulnya. Karena sifat sombong merupakan perangai tercela yang harus dijauhi. Alloh berfirman:

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS.Luqman 18).
Rasulullah bersabda:
إِنَّ اللهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَا ضَعُوْا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلىَ أَحَدٍِ وَ لاَ يَبْغِيْ أَحَدٌ عَلىَ أَحَدٍ.
Sesungguhnya Alloh mewahyukan kepadaku agar kalian rendah hati, hingga tidak ada seorang pun yang bangga atas yang lain dan tidak ada yang berbuat aniaya atas yang lain. (HR.Muslim 2865, Abu Dawud 4895, Ibnu Majah 4179).
2.Penghuni neraka
Orang yang sombong sebagaimana disinyalir dalam sebuah hadits termasuk penghuni neraka . Rasulullah bersabda:
أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ الْجَنَّةِ؟ قَالُوْا: بَلىَ. قَالَ: كُلُّ ضَعِيْفٍ مُتَضَعَّفٍ, لَوْ أَقْسَمَ عَلىَ اللهِ َلأَبَرَّهُ, ثُمَّ قَالَ: أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ؟ قَالُوْا: بَلىَ. قَالَ: كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ.
“Maukah aku kabarkan kepada kalian para penghuni surga? Mereka serentak menjawab, “Mau wahai Rasulullah”. Rasulullah melanjutkan sabdanya, “Para penghuni surga adalah orang-orang yang lemah lagi direndahkan oleh manusia. Andai ia berdo’a kepada Alloh niscaya Alloh akan kabulkan”. Kemudian beliau bertanya kembali, “Maukah pula aku kabarkan para penghuni neraka? Mereka menjawab, “Mau wahai Rasulullah. Rasulullah bersabda, “Para penghuni neraka adalah orang-orang yang keras kepala, kasar lagi sombong”. (HR.Bukhari 6071, Muslim 2853).
Yang demikian karena sombong hanya Alloh yang berhak, pantaskah manusia yang lemah dan diciptakan dari setetes air mani yang hina sombong dihadapan Alloh? Ingatlah orang yang sombong berarti telah menerjang larangan Alloh, tidak ada balasan yang setimpal selain siksa dariNya. Rasulullah bersabda:
العِزُّ إِزَارُهُ, وَ الْكِبْرِيَاءُ رِدَاؤُهُ فَمَنْ يُنَازِعُنِيْ عَذَّبْتُهُ.
Kemulian adalah sarungNya dan kesombongan adalah selendangNya, maka barangsiapa yang berperangai dengan sifat tersebut niscaya Aku akan menyiksanya. (HR.Muslim 2620).
Imam Nawawi mengatakan, “Ini adalah ancaman yang sangat keras terhadap sifat sombong, sangat jelas dan gamblang keharaman sifat tersebut”. (Syarah Shahih Muslim 16/133).
Alangkah tepatnya yang diucapkan oleh Imam Hasan al-Bashri dalam kesempatan kali ini, ia berkata, “Sungguh sangat mengherankan seorang anak adam, ia mencuci kotorannya sekali atau dua kali dalam sehari tetapi berani sombong dihadapan penguasa langit dan bumi!”. (Fathul Mannan Fi Sifat I’badir Rahman hal.14)
3.Mendapat kehinaan
Orang yang sombong akan mendapat kehinaan di dunia berupa kejahilan, sebagai balasan dari perbuatannya. Cermatilah ayat berikut ini, Alloh berfirman:

Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari dari tanda-tanda kekuasaanku. (Al-A’raaf 146).
Yaitu Aku akan halangi mereka untuk memahami hujah-hujah dan dalil-dalil yang menunjukkan keagunganKu, Syari’atKu dan Hukum-hukumKu pada hati orang-orang yang sombong untuk taat kepadaKu dan sombong kepada manusia tanpa alasan yang benar. Sebagaimana mereka sombong tanpa alasan yang benar maka Alloh akan hinakan mereka dengan kebodohan. (Tafsir Ibnu Katsir 2/228).
4.Hatinya terkunci
Orang yang sombong dengan dirinya sendiri, atau menolak kebenaran dan merendahkan manusia, Alloh akan kunci mati hatinya dari menerima kebenaran, hal ini sebagaimana tergambar dalam firmanNya:

Demikianlah Alloh mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang. (Al-Ghafir 35).
Imam As-Syaukani mengatakan, “Sebagaimana Alloh mengunci mati hati orang yang memperdebatkan ayat-ayat Alloh, maka demikian pula Alloh akan mengunci mati hati orang yang sombong lagi berbuat semena-mena. Lanjutnya lagi, “Yang demikian karena hati merupakan sumber asal kesombongan, sedangkan anggota badan yang lain tunduk dan mengikuti hati”. (Fathul Qadir 4/492).
5.Mendapat tempat yang paling buruk
Inipun termasuk celaan terhadap orang yang sombong, Alloh akan menempatkannya di tempat yang paling buruk, Alloh berfirman:

Dikatakan kepada mereka, masuklah kamu ke pintu-pintu neraka jahannam dan kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong. (QS.Az-Zumar: 76).
6.Orang yang paling di benci
Rasulullah telah jauh-jauh hari memperingatkan bahaya kesombongan dan menganjurkan untuk berhias dengan akhlak yang mulia. Termasuk ancaman yang beliau ungkapkan bahwa orang yang sombong adalah orang yang paling dibenci dan dijauhkan kedudukannya pada hari kiamat kelak. Berdasarkan hadits:
عَنْ جَابِرٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَ أَقْرَبِكُمْ مِنِّيْ مَجْلِسًا يَوْمَ اْلقِيَامَةِ أَحَاسِنُكُمْ أَخْلاَقًا, وَ إِنَّ مِنْ أَبْغَضِكُمْ إِلَيَّ وَ أَبْعَدِكُمْ مِنِّيْ مَجْلِسًا يَوْمَ اْلقِيَامَةِ الثَّرْثاَرُوْنَ وَ الْمُتَشَدِّقُوْنَ وَ الْمُتَفَيْهِقُوْنَ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ! قَدْ عَلِمْنَا الثَّرْثَارِيْنَ وَ الْمُتَشَدِّقِيْنَ فَمَا الْمُتَفَيْهِقُوْنَ؟ قَالَ: الْمُتَكَبِّرُوْنَ
Dari Jabir bin Abdillah bahwasanya Rasulullah bersabda, “Orang yang paling aku cintai dan paling dekat kedudukannya kelak pada hari kiamat adalah orang yang paling bagus akhlaknya. Dan orang yang paling aku benci dan paling jauh kedudukannya kelak pada hari kiamat adalah ats-Tsarsarun , al-Mutasyaddiqun , dan al-Mutafaihiqun. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah kami paham ats-Tsarsarun dan al-Mutasyaddiqun, akan tetapi siapakah al-Mutafaihiqun itu? Beliau menjawab, Yaitu orang-orang yang sombong”. (HR.Tirmidzi 2018, Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah 791).
7.Tidak diajak bicara oleh Alloh
Kesombongan biasanya muncul dari orang-orang yang kaya, namun ironisnya kadang kita jumpai orang yang miskin masih sempat sombong dihadapan Alloh dan manusia pada umumnya, cermatilah hadits berikut ini:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ: ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ وَ لاَ يُزَكِّيْهِمْ وَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ: شَيْخٌ زَانٍ, وَ مَلِكٌ كَذَّابٌ, وَ عَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ.
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda, “Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Alloh, tidak disucikan olehNya dan baginya adzab yang pedih; Orang yang sudah tua berzina, penguasa pendusta dan orang miskin yang sombong. (HR.Muslim 107).
8.Dikumpulkan bagaikan semut
Kehinaan orang yang sombong akan bertambah hina pada hari kiamat kelak, Rasulullah bersabda:
يُحْشَرُ الْمُتَكَبِّرُوْنَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ أَمْثَالَ الذَّرِّ فِيْ صُوَرِ الرِّجَالِ, يَغْشَاهُمُ الذُّلُّ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ, يُسَاقُوْنَ إِلَى سِجْنٍ فِيْ جَهَنَّمَ يُسَمَّى بُوْلَسَ تَعْلُوْهُمْ نَارُ الأَنْيَارِ يُسْقَوْنَ مِنْ عُصَارَةِ أَهْلِ النَّارِ طِيْنَةِ الْخَبَالِ
“Orang-orang yang sombong akan dikumpulkan pada hari kiamat bagaikan semut kecil dalam bentuk manusia. Mereka mendapat kehinaan dari setiap penjuru, lalu mereka digiring menuju penjara neraka Jahannam yang bernama Bulas. Mereka dikelilingi dengan sinar neraka, yang akhirnya mereka diberi minum dari perasan penghuni neraka yang merusak”. (HR.Tirmidzi 2492, Ahmad 2/179. Dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam al-Misykah 5112).
9.Pengekor Iblis
Sebagian salaf mengatakan bahwa dosa pertama kali yang muncul dalam memaksiati Alloh adalah kesombongan. Alloh berfirman:

Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam”. Maka sujudlah mereka kecuali Iblis, ia enggan dan sombong dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (QS.Al-Baqarah 34).
Maka barangsiapa yang berlaku sombong berarti dia telah mengekor Iblis dalam berbuat dosa.
10.Orang yang paling jelek
Berdasarkan hadits:
عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ: كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ فِيْ جَنَازَةٍ قَالَ: أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِشَرِّ عِبَادِ اللهِ؟ الفَظُّ الْمُسْتَكْبِرُ. أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِخَيْرِ عِبَادِ اللهِ؟ الضَّعِيْفُ الْمُسْتَضْعَفُ ذُوْ الطَّمْرَيْنِ لاَ يَؤُبُّهُ لَهُ, لَوْ أَقْسَمَ عَلىَ اللهِ َلأَبَرَّهُ
Dari Hudzaifah ia bertutur, “Suatu ketika aku pernah bersama nabi menyaksikan jenazah, kemudian beliau bersabda, “Maukah aku kabarkan kepada kalian hamba Alloh yang paling jelek? Yaitu orang yang kasar lagi sombong. Maukah pula aku kabarkan kalian hamba yang paling baik di sisi Alloh? Yaitu orang yang lemah, direndahkan manusia dan miskin. Andai ia berdo’a kepada Alloh niscaya dikabulkan”. (Shahih Lighoirih. HR.Ahmad 2/174. Lihat Shahih Targhib 3/104).
Macam-macam Orang Yang Sombong
1.Sombong kepada Alloh
Ini adalah tingkatan orang sombong yang paling parah, sangat jelas kekafirannya. Orang semacam ini tidak mengakui keberadaan Alloh bahkan yang lebih tragis mengaku sebagai ilah sebagaimana yang dilakukan Raja Namrud dan Fir’aun. Alloh mengisahkan:

Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Rabbnya karena Alloh telah memberikan kepada orang itu pemerintahan. Ketika Ibrahim mengatakan, “Rabbku adalah yang menghidupkan dan mematikan”. Orang itu berkata, “Saya dapat menghidupkan dan mematikan”. Ibrahim berkata, “Sesungguhnya Alloh menerbitkan matahari dari timur maka terbitkanlah dia dari barat!”. Lalu heran terdiamlahlah orang kafir itu. Dan Alloh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim. (Al-Baqarah 258).
Demikian pula Alloh mengisahkan tentang Fir’aun:

Dan berkata Fir’aun, “Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui ada ilah bagimu selain aku”. (QS.Al Qashas 38).
Dalam kesempatan yang lain Fir’aun berkata,

“Akulah Rabb kalian yang paling tinggi”. (An-Nazi’at 24).
2.Sombong kepada Rasul
Para rasul adalah utusan Alloh. Mereka diutus dengan mengemban risalah untuk disampaikan kepada umatnya. Oleh karena mereka utusan Alloh maka tidak dibenarkan bagi seorangpun untuk sombong dan melecehkan mereka. Benar mereka juga manusia biasa akan tetapi bukankah Alloh telah memuliakannya dengan risalah? Maka menolak risalah yang dibawa oleh mereka berarti menolak syari’at Alloh, karena para rasul tidaklah menyampaikan risalahnya kecuali dengan bimbingan Rabb semesta alam. Berikut ini beberapa contoh orang-orang yang sombong terhadap rasulnya.
Orang-orang kafir musyrik yang berkata kepada para rasulnya:

Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga. (Ibrahim 10).
Atau perkataan Fir’aun dan para pengikutnya,

Apakah kita akan beriman kepada dua orang manusia yang seperti kita juga. (Al-Mu’minun 47).
Juga perkataan serupa yang melecehkan para rasul sebagaimana firmanNya:

Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka, “Adakah Alloh mengutus seorang manusia menjadi rasul?”. (Al-Israa 94).
3.Sombong terhadap kebenaran
Apabila kebenaran telah nyata dihadapan kita, maka janganlah sombong menolaknya walaupun hal itu datang dari orang yang muda atau rendah kedudukannya. Tidakkah kita ingat bahwa orang yang mulia disisi Alloh adalah orang yang paling bertakwa?. Jangan angkuh, sombong atau merasa berat hati menerima kebenaran kalau memang ternyata kita di pihak yang salah. Akuilah kesalahan sebelum maut menjemput, terimalah kebenaran dari manapun datangnya, agar kita selamat dari ancaman Alloh yang tertuang dalam haditsnya:
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِيْ قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sifat sombong walaupun seberat biji sawi. (HR.Muslim 91).
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata, “Sombong ada dua macam; Sombong terhadap kebenaran dan sombong kepada makhluk. Hal itu terangkum dalam sabdanya, Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia. Menolak kebenaran dengan cara berpaling dari kebenaran dan tidak mau menerimanya. Sedangkan meremehkan manusia yaitu merendahkan dan meremehkan mereka, memandang manusia tidak ada apa-apanya dan melihat dirinya sendiri maha lebih dari yang lain. (Syarah Riyadhus Shalihin 2/469).
4.Sombong kepada manusia
Manusia Alloh ciptakan dari tanah. Tidak ada seorang hamba yang istimewa disisiNya kecuali yang bertakwa. Cermatilah hadits berikut ini:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: قَدْ أَذْهَبَ اللهُ عَنْكُمْ عُبِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ وَ فَخْرَهَا بِالآبَاءِ, مُؤْمِنٌ تَقِيٌّ وَ فَاجِرٌ شَقِيٌّ, وَالنَّاسُ بَنُوْ آدَمَ وَ آدَمُ مِنْ تُرَابٍ
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda, “Sungguh Alloh telah menghapus kesombongan orang-orang jahiliyyah dan kebangaan mereka terhadap nenek moyangnya. Orang mu’min adalah yang bertakwa, dan orang yang fajir adalah yang binasa. Manusia keturunan Nabi Adam, dan Adam diciptakan dari tanah. (HR. Abu Dawud 5116, Tirmidzi 3956, Ahmad 2/361. Dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Ghayatul Maram 312).
Salah satu bentuk kesombongan terhadap manusia adalah dengan meremehkan dan menganggap sebelah mata orang yang dibawahnya. Enggan dan gengsi jika bergaul kepada mereka. Sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang kafir quraisy tatkala berkata kepada Rasulullah, “Bagaimana mungkin kami duduk bersama kamu sedangkan di sekelilingmu ada orang-orang itu, sambil menunjuk ke arah kaum muslimin yang fakir” . Maka Alloh menurunkan firmanNya.

Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang yang menyeru Rabbnya di pagi hari dan di petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaanNya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka, dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu berhak mengusir mereka, sehingga kamu temasuk orang-orang yang zhalim. (QS.Al-An’am 52).
Cukuplah orang yang meremehkan manusia sebagai orang yang jelek. Rasulullah bersabda:
بِحَسْبِ امْرِىءٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ
Cukuplah seseorang dianggap melakukan kejelekan apabila ia meremehkan saudaranya muslim. (HR.Muslim 2564, Abu Dawud 4882, Tirmidzi 1927, Ibnu Majah 3933).
Diantara bentuk kesombongan terhadap manusia antara lain:
1.Sombong dengan pangkat dan kedudukan.
Dia sombong dengan pangkat dan derajat yang ia raih. Jenis semacam ini sering kita jumpai pada para pembesar dan pemimpin. Tidakkah mereka ingat bahwa kekuasaan dan kerajaan hanya Alloh yang memberi, Dia mampu untuk mencabutnya kapan saja ia kehendaki. Alloh berfirman:

Katakanlah, wahai Rabb yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Ditangan Engkaulah segala kebajikan, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Ali Imran 26).
2.Sombong dengan harta.
Tentu ini adalah sebuah kejahilan yang nyata. Andai otaknya waras tentu ia akan menyadari bahwa hartanya hanyalah titipan dari Alloh. Alloh berkehendak untuk mengambilnya kapan saja dan dengan sebab apapun. Alloh bercerita tentang para pemilik kebun:

Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zhalim terhadap dirinya sendiri, ia berkata, “Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya. (Al-Kahfi 35).
Atau renungi pula kisah Qorun dengan hartanya. Ia sombong dengan hartanya yang banyak, sampai-sampai kunci perbendaharaan hartanya di pikul oleh orang-orang yang kuat. Akan tetapi buah kesombongannya hanya berujung pada kebinasaan. Alloh berfirman:

Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri". (QS. Al-Qhashas 76).
Tapi bagaimana kesudahannya? Bacalah ayat selanjutnya:

Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Alloh. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). (QS. Al-Qhashas 81).
3.Sombong dengan kekuatan dan kesehatan.
Orang yang semacam ini sungguh telah lupa bahwa kekuatan bukanlah barometer mulianya seorang insan. Andaikan kekuatan menjadi barometer, tentu hewan seperti unta, kuda, gajah lebih berhak menjadi raja dan pemimpin! Adakah manusia yang bisa menandingi kekuatan hewan diatas?!
4.Sombong dengan ilmu.
Orang ini lebih pantas dinamakan orang yang jahil, karena ilmu apabila tidak menambah kekhusyuan dan tawadhu bagi pemiliknya, maka ilmunya tidak bermanfaat sama sekali. Ahli ilmu yang hakiki adalah orang yang takut kepada Alloh, tidak sombong dihadapan manusia dengan ilmunya. Alloh berfirman:

“Sesungguhnya yang takut kepada Alloh diantara hamba-hambanya, hanyalah Ulama”.(Faathir 28).
5.Sombong dengan kecantikan dan bentuk tubuh.
Sebagian manusia ada yang sombong dengan ketampanan atau kecantikannya dihadapan manusia lain. Hal ini umumnya banyak terjadi pada kaum wanita, tidakkah ia menyadari bahwa ketampanan dan kecantikannya nanti akan menjadi bagian santapan ulat di dalam kubur? Bersyukurlah kepada Alloh atas karunia yang Dia berikan, jangan sombong dihapan manusia.
Akhirnya kepada Alloh kita memohon perlindungan dari setiap kesombongan dan orang yang sombong. Alloh berfirman:

Dan Musa berkata, “Sesungguhnya aku berlindung kepada Rabbku dan Rabbmu dari setiap orang yang menyombongkan diri dan yang tidak beriman kepada hari hisab. (Al-Mu’min 27).
Kita berdo’a kepadaNya agar dijauhkan dari sifat sombong, demi meraih kebahagian yang abadi, sebagaimana Rasulullah bersabda:
مَنْ مَاتَ وَ هُوَ بَرِيْءٌ مِنَ الْكِبْرِ وَ الْغُلُوْلِ وَ الدَّيْنِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
Barangsiapa yang meninggal sedangkan dia berlepas diri dari sombong, ghulul , dan hutang, maka masuk surga. (HR.Tirmidzi 1572, Ibnu Majah 2412. Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih Targhib 3/100, Lihat pula as-Shahihah 2785). Amiin. Allohu A’lam.

0 komentar: